Mitos Tentang Orgasme Pada Wanita - Orgasme adalah peristiwa pelepasan ketegangan sexual yang ditandai kontraksi otot dan syaraf pada organ sexual yang menghasilkan sensasi kenikmatan. Dan itu berlangsung hanya beberapa detik. Selanjutnya timbul rasa nyaman. Orgasme biasanya juga disebut klimaks.
Apakah wanita juga mengalami orgasme? Saat ini orgasme pada wanita menjadi bahan penelitian karena beredarnya informasi yang simpang siur tentangnya. Sebagian informasi itu ternyata didasarkan sepenuhnya pada mitos. Ini mungkin akan membuat Anda terkejut (jika tidak lega) karena ternyta mitos orgasme tersebut salah. Inilah dia beberapa mitos tentang orgasme pada wanita..
1. Semua wanita menginginkan orgasme G-spot
Satu kata : Bohong!. Meskipun benar bahwa banyak perempuan menginginkan orgasme G-spot, itulah mitos orgasme bahwa semua keinginan wanita ya seperti itu. Bagi banyak wanita, jika G-spot dirangsang dengan benar menghasilkan sensasi yang hanya dapat digambarkan sebagai sangat tidak nyaman. Hal ini dapat membuat wanita merasa seperti ingin segera buang air kecil, dan itu tidak menyenangkan. Ini juga dapat menyebabkan dia merasa sakit. Bahkan, seluruh rangsangan G-spot dapat mengganggu si wanita menjadi tidak nyaman lagi melanjutkan aktivitas sexualnya. Ya, beberapa wanita suka G-spot mereka dirangsang, tetapi banyak juga yang tidak.
2. Wanita membutuhkan pasangan yang terampil untuk bisa orgasme.
Banyak pria membanggakan diri pada kemampuan mereka untuk membuat istrinya orgasme (dan keahlian Anda pasti dihargai), namun tanggung jawab utama seorang wanita untuk orgasme ada pada dirinya sendiri. Sangat normal bagi seorang wanita jika memiliki kesulitan mencapai orgasme vagina – itulah sebabnya Tuhan menciptakan klitoris. Artinya: Dia masih dapat mencapai orgasme luar biasa bahkan jika suaminya masih perjaka dengan pengalaman dan pengetahuan terbatas. Usaha seorang pria tentu membantu, tapi kalau seorang wanita tidak mencapai orgasme, dia tidak dapat menyalahkan siapapun kecuali dirinya sendiri. Selain itu, banyak wanita merasa cemas duluan, akibatnya pria yang paling terampil pun tidak akan bisa membuat dia orgasme.
3. Wanita perlu orgasme untuk menikmati diri mereka sendiri.
Mitos orgasme ini tidak sepenuhnya benar. Seks tetap terasa nikmat walaupun Anda tidak mengalami orgasme. Suasana keintiman dapat sangat memuaskan, terlepas apakah dia klimaks atau tidak. Banyak perempuan bahkan lebih memilih untuk akitivitas foreplay / pemanasan dari pada seks sesungguhnya dan orgasme. Mengapa? Karena, bagi beberapa wanita, berciuman, memeluk dan membelai lebih memuaskan dari pada apa pun yang Anda lihat dalam film porno. Jika Anda menggabungkan pemanasan yang lambat penuh rasa sayang dan romantis lalu dilanjutkan dengan penetrasi yang mantap, kebanyakan wanita akan sangat puas pada sesi akhir bercinta Anda.
4. Orgasme Vagina lebih baik daripada Orgasme Clitoral.
Mitos orgasme ini bukanlah seperti membandingkan antara apel dan jeruk. Pada dasarnya kedua-duanya benar-benar indah dan sama-sama memuaskan. Satu-satunya alasan orgasme vagina dianggap sebagai puncak kenikmatan adalah karena jarang terjadi. Beberapa wanita lebih mudah mengalami orgasme clitoral dari pada orgasme vagina. Mungkin karena klitoris lebih sensitif jika tersentuh.
5. Wanita tidak bisa ejakulasi.
Tidak benar. Perempuan pasti dapat ejakulasi, dan beberapa dari wanita melakukannya dengan lebih hebat (dan dengan volume yang lebih besar) dari pada laki-laki. Kita tahu bahwa perempuan ejakulasi melalui uretra, sama seperti pria. Ejakulasi wanita mengandung zat yang sama terkandung dalam ejakulasi laki-laki, dan itu dihasilkan dalam “prostat wanita” – sebuah organ yang sangat serupa dengan prostat laki-laki, meskipun lebih kecil. Ejakulasi perempuan tampaknya terutama karena rangsangan langsung pada G-spot (beberapa ilmuwan percaya bahwa ini sebenarnya adalah spons uretra). MEMANG tidak semua perempuan bisa atau akan mengalami ejakulasi. Jadi, jika wanita tidak sampai mengeluarkan cairan, jangan berpikir ia tidak menikmati bercinta, cobalah di lain waktu, mungkin si dia akan ejakulasi.
Mitologi orgasmik
Lima Mitos Tentang Orgasme Pada Wanita benar-benar telah dibuktikan. Penting untuk memperhatikan kepuasan istri Anda. Mencapai orgasme menjadi tugas bersama antara Anda dan istri Anda. Jika dia tidak mengalami orgasme, dia masih bisa menikmati sex kok. Maka komunikasi sangat diperlukan. Masing-masing harus tahu apa yang diinginkan pasangan untuk mencapai kenikmatan berhungan intim. Silahkan Anda baca tips bercinta.
Demikianlah, terima kasih sudah meluangkan waktu membaca Mito Tentang Orgasme Pada Wanita. Semoga bermanfaat.
Apakah wanita juga mengalami orgasme? Saat ini orgasme pada wanita menjadi bahan penelitian karena beredarnya informasi yang simpang siur tentangnya. Sebagian informasi itu ternyata didasarkan sepenuhnya pada mitos. Ini mungkin akan membuat Anda terkejut (jika tidak lega) karena ternyta mitos orgasme tersebut salah. Inilah dia beberapa mitos tentang orgasme pada wanita..
1. Semua wanita menginginkan orgasme G-spot
Satu kata : Bohong!. Meskipun benar bahwa banyak perempuan menginginkan orgasme G-spot, itulah mitos orgasme bahwa semua keinginan wanita ya seperti itu. Bagi banyak wanita, jika G-spot dirangsang dengan benar menghasilkan sensasi yang hanya dapat digambarkan sebagai sangat tidak nyaman. Hal ini dapat membuat wanita merasa seperti ingin segera buang air kecil, dan itu tidak menyenangkan. Ini juga dapat menyebabkan dia merasa sakit. Bahkan, seluruh rangsangan G-spot dapat mengganggu si wanita menjadi tidak nyaman lagi melanjutkan aktivitas sexualnya. Ya, beberapa wanita suka G-spot mereka dirangsang, tetapi banyak juga yang tidak.
2. Wanita membutuhkan pasangan yang terampil untuk bisa orgasme.
Banyak pria membanggakan diri pada kemampuan mereka untuk membuat istrinya orgasme (dan keahlian Anda pasti dihargai), namun tanggung jawab utama seorang wanita untuk orgasme ada pada dirinya sendiri. Sangat normal bagi seorang wanita jika memiliki kesulitan mencapai orgasme vagina – itulah sebabnya Tuhan menciptakan klitoris. Artinya: Dia masih dapat mencapai orgasme luar biasa bahkan jika suaminya masih perjaka dengan pengalaman dan pengetahuan terbatas. Usaha seorang pria tentu membantu, tapi kalau seorang wanita tidak mencapai orgasme, dia tidak dapat menyalahkan siapapun kecuali dirinya sendiri. Selain itu, banyak wanita merasa cemas duluan, akibatnya pria yang paling terampil pun tidak akan bisa membuat dia orgasme.
3. Wanita perlu orgasme untuk menikmati diri mereka sendiri.
Mitos orgasme ini tidak sepenuhnya benar. Seks tetap terasa nikmat walaupun Anda tidak mengalami orgasme. Suasana keintiman dapat sangat memuaskan, terlepas apakah dia klimaks atau tidak. Banyak perempuan bahkan lebih memilih untuk akitivitas foreplay / pemanasan dari pada seks sesungguhnya dan orgasme. Mengapa? Karena, bagi beberapa wanita, berciuman, memeluk dan membelai lebih memuaskan dari pada apa pun yang Anda lihat dalam film porno. Jika Anda menggabungkan pemanasan yang lambat penuh rasa sayang dan romantis lalu dilanjutkan dengan penetrasi yang mantap, kebanyakan wanita akan sangat puas pada sesi akhir bercinta Anda.
4. Orgasme Vagina lebih baik daripada Orgasme Clitoral.
Mitos orgasme ini bukanlah seperti membandingkan antara apel dan jeruk. Pada dasarnya kedua-duanya benar-benar indah dan sama-sama memuaskan. Satu-satunya alasan orgasme vagina dianggap sebagai puncak kenikmatan adalah karena jarang terjadi. Beberapa wanita lebih mudah mengalami orgasme clitoral dari pada orgasme vagina. Mungkin karena klitoris lebih sensitif jika tersentuh.
5. Wanita tidak bisa ejakulasi.
Tidak benar. Perempuan pasti dapat ejakulasi, dan beberapa dari wanita melakukannya dengan lebih hebat (dan dengan volume yang lebih besar) dari pada laki-laki. Kita tahu bahwa perempuan ejakulasi melalui uretra, sama seperti pria. Ejakulasi wanita mengandung zat yang sama terkandung dalam ejakulasi laki-laki, dan itu dihasilkan dalam “prostat wanita” – sebuah organ yang sangat serupa dengan prostat laki-laki, meskipun lebih kecil. Ejakulasi perempuan tampaknya terutama karena rangsangan langsung pada G-spot (beberapa ilmuwan percaya bahwa ini sebenarnya adalah spons uretra). MEMANG tidak semua perempuan bisa atau akan mengalami ejakulasi. Jadi, jika wanita tidak sampai mengeluarkan cairan, jangan berpikir ia tidak menikmati bercinta, cobalah di lain waktu, mungkin si dia akan ejakulasi.
Mitologi orgasmik
Lima Mitos Tentang Orgasme Pada Wanita benar-benar telah dibuktikan. Penting untuk memperhatikan kepuasan istri Anda. Mencapai orgasme menjadi tugas bersama antara Anda dan istri Anda. Jika dia tidak mengalami orgasme, dia masih bisa menikmati sex kok. Maka komunikasi sangat diperlukan. Masing-masing harus tahu apa yang diinginkan pasangan untuk mencapai kenikmatan berhungan intim. Silahkan Anda baca tips bercinta.
Demikianlah, terima kasih sudah meluangkan waktu membaca Mito Tentang Orgasme Pada Wanita. Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar